Nama domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi situs web di Internet. Setiap website mempunyai nama domain yang terdiri dari nama domain dan ekstensi domain seperti .com, .org, .co.id dll.
Pada saat yang sama, subdomain adalah bagian dari domain utama. Jika Anda menganggapnya sebagai subdomain, itu adalah ruangan di dalam rumah. Nama subdomain ini diletakkan sebelum domain utama, disini Anda dapat menambahkan konten lain yang berbeda dengan domain utama.
Perbedaan antara domain dan subdomain
Berikut perbedaan domain dan subdomain berdasarkan beberapa faktor, antara lain:
1. Cara menggunakan
Domain dan subdomain adalah elemen manajemen domain di Internet. Nama domain adalah alamat khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi situs web atau alamat email.
Nama domain digunakan dengan menambahkan nama unik sebelum nama domain utama, misalnya www. Contoh: www.google.fi.
Subdomain merupakan bagian dari domain utama yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian tertentu pada sebuah website.
Subdomain dapat digunakan dengan menambahkan nama unik sebelum domain utama dan setelah www, seperti di blog.google.com. Perbedaan utama antara domain dan subdomain adalah fokusnya, domain menunjuk ke alamat utama sedangkan subdomain menunjuk ke alamat yang merupakan bagian dari domain utama.
Selain itu, nama domain biasanya digunakan untuk mewakili perusahaan, individu, atau organisasi tertentu. Di sisi lain, subdomain biasanya digunakan untuk memisahkan varian atau mengakses bagian tertentu dari sebuah website.
2. Fungsi dan tujuan
Nama domain digunakan sebagai alamat khusus yang mudah diingat dan digunakan pengguna saat mengakses suatu website. Intinya pemilihan nama domain yang tepat dapat meningkatkan branding dan visibilitas website.
Sedangkan subdomain adalah bagian dari alamat utama yang dibuat untuk membagi konten suatu website menjadi beberapa bagian. Tujuan dari subdomain adalah untuk memudahkan pengelolaan website dan memperluas jangkauan domain.
3. Hubungan hierarki antara domain dan subdomain
Domain dan subdomain ditautkan bersama dalam struktur URL. Domain berada di puncak hierarki, dengan subdomain di bawahnya. Domain mempunyai otoritas tertinggi dan mewakili website utama, sedangkan subdomain merupakan bagian dari website utama. Dalam hal ini, subdomain adalah entitas yang bergantung pada domain induk. Mengetahui hierarki situs memudahkan pengguna mengakses setiap bagian atau konten situs.
4. Dampak pada SEO
Mesin pencari seperti Google memperlakukan subdomain sebagai domain terpisah. Jika situs Anda menggunakan subdomain, Google memperlakukan halaman yang tertaut ke subdomain tersebut sebagai halaman terpisah dari domain utama. Hal ini memungkinkan Anda menggunakan subdomain untuk menargetkan kata kunci yang tidak optimal pada domain utama.
Kapan menggunakan subdomain
Mengetahui beberapa contoh subdomain, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan subdomain? Berikut beberapa kriterianya:
1. Jika Anda ingin pengujian A/B
Pengujian A/B adalah cara untuk memilih antara dua versi layar situs web. Setiap website selalu diperbarui, baik dari segi tampilan maupun teknologi. Oleh karena itu, pengujian A/B dapat membantu memilih versi mana yang disukai pengguna. Anda dapat menambahkan subdomain khusus untuk pengujian A/B tanpa mengganggu situs. Misalnya, versi1.example.com dan versi2.example.com. Jika versi 2 lebih populer, sebaiknya pilih skin ini sebagai skin resminya.
Jika Anda ingin mengubah desain, sebaiknya lakukan pengujian A/B terlebih dahulu. Ini membandingkan model lama dan baru. Setelah selesai, hapus subdomain yang Anda gunakan untuk pengujian A/B.
2. Jika Anda memiliki banyak perusahaan terkait
Jika Anda memiliki beberapa bisnis terkait, seperti toko online untuk berbagai jenis produk atau lini bisnis berbeda, penggunaan subdomain bisa sangat berguna.
Dengan menggunakan subdomain, Anda dapat mempertahankan identitas unik setiap bisnis, namun tetap menyatukannya secara terorganisir dalam satu domain utama. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengakses dan mengidentifikasi setiap bisnis.
Selain itu, penggunaan subdomain juga membantu dalam kegiatan pemasaran dan optimasi mesin pencari karena setiap subdomain dapat dioptimasi secara terpisah.
3. Jika ingin memisahkan isi atau produk yang berbeda
Subdomain wajib digunakan ketika kita ingin membedakan berbagai konten atau produk di website kita. Subdomain ini memisahkan konten atau produk yang memiliki fokus dan tujuan berbeda, namun tetap terkait dengan situs utama.
Misalnya jika kita mempunyai website yang menjual pakaian pria dan wanita, kita bisa menggunakan subdomain seperti men.namasitus.com dan wanita.namasitus.com.
Dengan menggunakan subdomain, pengguna dapat dengan mudah mengakses konten yang dicarinya tanpa harus menjelajahi situs utamanya. Selain itu, subdomain juga berguna untuk hasil pencarian yang lebih baik di mesin pencari, karena subdomain dapat menargetkan segmen tepat yang ingin Anda tangani. Jadi jika Anda ingin memisahkan konten atau produk yang berbeda, subdomain bisa menjadi solusi yang tepat.
4. Jika ingin memberikan akses terbatas pada area tertentu
Subdomain sebaiknya digunakan ketika Anda ingin memberikan akses terbatas pada area tertentu di sebuah website. Dengan menggunakan subdomain, pengguna dapat membagi situs web utama menjadi beberapa bagian.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki beberapa cabang di lokasi berbeda dalam bahasa berbeda, subdomain dapat digunakan untuk membuat area terpisah untuk masing-masing cabang. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses hanya konten dan informasi yang relevan dengan cabang pilihan mereka.
Selain itu, subdomain juga dapat digunakan untuk mengatur dan mengelompokkan berbagai konten di situs web, seperti blog, toko online, atau papan diskusi. Dengan cara ini pengunjung dapat dengan mudah menavigasi dan menemukan konten yang mereka cari. Memilih subdomain yang tepat juga dapat meningkatkan SEO dan meningkatkan visibilitas website.